MUSIK KITA

Wednesday, January 23, 2013

Makalah Bahasa Indonesia



TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN DALAM ISLAM
MAKALAH DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS DALAM
 MATA KULIAH  BAHASA INDONESIA 
DISUSUN OLEH
   NAMA : E’EN NAJIAH
                                                      NIM    : 20200112031

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
i

KATA PENGANTAR

                 Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang masih menganugerahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya berupa kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan karangan ini dengan baik.
                 Karangan ini tentunya masih terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis sebagai bahan perbaikan makalah ini.
                 Semoga karangan ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya para pendidik yang setiap harinya berinteraksi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.


                                                                                   Makassar, 8 Januari 2013

                                                                                                    Penulis

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I  PENDAHULUAN.............................................................................1
A.    Latar Belakang..............................................................................1
B.     Rumusan Masalah.........................................................................2
C.     Tujuan Penulisan...........................................................................2
BAB II  PEMBAHASAN...............................................................................3
A.    Tanggung jawab Pendidikan dalam Islam...................................3
a.       Orang tua...............................................................................3
b.      Guru......................................................................................4
c.       Masyarakat............................................................................6                                                        
BAB III  PENUTUP.......................................................................................8
A.    Kesimpulan................................................................................8
B.     Saran..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                   Dalam GBHN (Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978),  berkenaan dengan pendidikan dikemukakan antara lain sebagai berikut: “Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah”.
                   Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban mendidik. Secara umum mendidik adalah membantu anak didik di dalam perkembangan dari daya-dayanya dan di dalam peneapan nilai-nilai. Bantuan atau bimbingan itu dilakukan dalam pergaulan antara pendidik dan anak didik dalam situasi pendidikan yang terdapat dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat.
                   Bimbingan itu adalah aktif dan pasif. Dikatakan “pasif”, artinya si pendidik tidak mendahului “masa peka” akan tetapi menunggu dengan seksama dan sabar

B.     Rumusan Masalah
      Agar mempermudah pembahasan dalam makalah ini maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.  Bagaimana tanggung jawab orang tua, menurut Pendidikan dalam Islam?
2.  Apa syarat-syarat untuk menjadi seorang guru?
3.  Bagaimana pengaruh masyarakat dalam memberi arahan terhadap pendidikan anak?

C.     Tujuan Penulisan
1.  Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab orang tua, menurut Pendidikan dalam Islam.
2.  Untuk mengetahui syarat-syarat untuk menjadi seorang guru.
3.  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh masyarakat dalam memberi arahan terhadap pendidikan anak.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tanggung jawab pendidikan Islam
           Tanggung jawab pendidikan ini biasa dilakukan oleh orang tua di dalam
lingkungan rumah tangga, para guru di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
1.      Orang tua
     Orang tua merupakan pendidik  pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Oleh karena itu, para orang tua umumnya merasa bertanggung jawab atas segalanya dari kelangsungan hidup anak-anak mereka, karena hal itu merupakan “fitrah” yang telah dikodrakan Allah swt, yang dibebankan kepada mereka.
      Islam memandang keluarga bukan hanya sebagai persekutuan hidup terkecil saja, melainkan lebih dari itu, yakni sebagai lembaga hidup manusia yang memberi peluang kepada para anggotanya untuk hidup celaka atau bahagia dunia dan akhirat.
      Adapun tanggung jawab pendidikan Islam yang menjadi beban orang tua sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka:
1.      Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari    
Tanggung jawab dari setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk, mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
2.      Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmani maupun rohani, dari berbagai gangguan penyakit dari penyelewengan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan filsafat hidup dan agama yang dianutnya.
3.      Mengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
4.      Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat , sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim. ( Zakiah Daradjat, 2012; 37-38 ).

2.      Guru
       Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua.
       Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan (guru/ ulama), sehingga hanya mereka sajalah yang pantas mencapai taraf ketinggian dan keutuhan hidup.[1]

       Untuk menjadi seorang guru yang dapat mempengaruhi anak didik ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat sesungguhnya tidaklah ringan, artinya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi.
        Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, maka secara umum untuk menjadi guru yang baik dan diperkirakan dapat memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya hendaknya harus:
1.      Takwa kepada Allah sebagai syara menjadi guru
Sesuai dengan tujuan Ilmu Pendidikan Islam, tidak mungkin mendidik anak agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. Sebab ia adalah teladan bagi muridnya.
2.      Berilmu sebagai syarat untuk menjadi guru
Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti, bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diprlukannya untuk suatu jabatan. Gurupun harus mempunyai ijazah supaya ia dibolehkan mengajar.
3.      Sehat jasmani sebagai syarat menjadi guru
Kesehatan jasmani kerapkali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar untuk menjadi guru, karena kesehatan badan sangat mempengaruhi semangat bekerja. Jelas guru yang sakit-sakitan kerapkali terpaksa absen dan tentunya merugikan anak-anak.
4.      Berkelakuan baik sebagai syarat menjadi guru
Budi pekerti guru sangat penting dalam pendidikan watak murid. Guru harus menjadi suri tauladan bagi muridnya.[2]

3.      Masyarakat
         Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin mayarakat atau penguasa yang ada di dalamnya. Pemimpin masyaraka muslim tentu saja menghendaki agar setiap anak dididik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan keluarganya, anggota sepermainannya, kelompok kelasnya dan sekolahnya. Bila anak telah besar diharapkan menjadi anggota yang baik pula sebagai warga desa, warga kota dan negara.
           Dengan demikian, di pundak mereka terpikul keikutsraan membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak. Ini berarti bahwa pemimpin dan penguasa dari masyarakat itu bertanggung jawab erhadap penyelenggaraan pendidikan. Sebab tanggung jawab pendidikan pada hakikatnya merupakan tanggung jawab moral dari setiap orang dewasa baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok sosial. Tanggung jawab ini ditinjau dari segi ajaran Islam, secara implisit mengandung pula anggung jawab pendidikan.3

         Muhammad Ali, mengemukakan sebagai berikut:
         Di antara ulama-ulama mutakhir yang telah menyentuh persoalan pertanggung jawab adalah Abbas Mahmud Al-Akkad yang menganggap rasa tanggung jawab sebagai salah satu ciri pokok bagi manusia pada pengertian Al-Qur’an dan Islam, sehingga dapat ditafsirkan manusia sebagai berikut: “Mahluk yang bertanggung jawab” [3].


BAB III
PENUTUP
   
A.    Kesimpulan
       Dengan demikian, jelaslah bahwa tanggung jawab dalam Islam bersifat perseorangan dan sosial sekaligus. Selanjunya siapa yang memiliki syarat-syarat tanggung jawab ini tidak hanya bertanggung jawab terhadap perbuatannya dan perbaikan dirinya, tetapi juga bertanggung jawab terhadap perbuatan orang-orang yang berada dibawah perintah, pengawasan, tanggung jawabnya dan perbaikan masyarakanya. Ini berlaku atas diri pribadi,istri, bapak, guru, golongan, lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah.

B.     Saran
       Orang tua, guru dan masyarakat hendaknya melaksanakan tugas mendidik maupun mengajak serta memperbaiki sesuai dengan ajaran yang berlaku dalam pendidikan Islam. Dan oleh karenanya pula peserta didik harus bisa menghargai apa yang di sampaikan pendidik sera mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                     
       Daradjat, Zakiah,dkk. 2012. Ilmu pendidikan Islam.Jakarta: Bumi Aksara.
     Ali, Muhammad.1997. Filsafah pendidikan Islam. PT Pustaka Al-Kautsar. 
Bandung.





            [1]Muhammad Ali, Filsafah Pendidikan Islam (Cet. I. Bandung: PT Pusaka Al-Kautsar, 1997), h. 47.
            [2]Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet. x, Jakarta: Bumi Aksara, 2012) h. 41-42
            3Ibid., h. 68.
             4Muhammad Ali. Op, cit. h. 65.

No comments:

Post a Comment