Hari Jumat Tanggal 8 Maret 2013…
Hari
dimana semua siswa ujian sekolah.
Aku
duduk didepan mereka, memberikan arahan,harapan, dan motifasi.
Pertanyaan
timbul pada hati ku dan merenung didepan siswa Kelas X. 4, SMAN 2 WT. SOPPENG…
Sikap
ku yang sangat ingin menjadi seorang pendidik yang ideal, yang ingin aku
cerminkan didepan mereka.
Akan
tetapi,,,
Siswa
berinisial W, telah merombak pemikiran dan imajinasiku.
Keluar
tampa izin menuju ruangan OSIS, di karenakan sikap teman-temannya yang ribut disaat
ujian berlangsung dan datang dengan dua orang guru.
Terguran
secara tidak langsung ini telah menyayat hati…
Yang
ku sadari sikapku biasa saja…
Salah
satu dari seorang guru, tepatnya ( Ibu Guru ) datang menghampiri ku menawarkan
permen yang dipegangnya.
Akupun
mengambil satu permen yang dia sodorkan...
Disitu
aku merasa diriku seperti kereta yang lepas kendali.
Ingin
ku menghantam apapun yang ada didepan, yang menghalangi jalan.
Begitu
perasaan yang aku rasakan pada saat itu.
Aku
tau bahwa itu adalah kritikan bagiku dan kritikan seharusnya tidak seperti itu…
Namun
apalah di kata, itu mungkin pembelajaran baru yang ku dapat semenjak berada di
SMAN 2 WT. SOPPENG…
Aku
harus belajar memahami dan menganalisa realitas yang ada.
Hidup
harus dirancang sedemikian rupa, akan tetapi kenyataan belum tentu sama dengan
harapan…
Satu
filosofinya orang-orang dulu terlintas
di pikiran ku sekarang…
“Pahit-pahit
jangan dibuang, manis-manis jangan ditelan”.
Yang
maknanya merupakan sebuah pesan yang sangat dalam,,,
Pahit
bukan berarti tidak enak, dan manis itu bukan berarti enak…
Begitulah
filosifinya orang dulu…
"Sulaiman"
No comments:
Post a Comment